{وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيمٌ} [البقرة: 215].
“Apapun kalian lakukan “niscaya Allah pasti mengetahuinya.
Imam Nawawi memahami ayat diatas dengan dua dimensi. Pertama bermakna pasti diberi imbalan atas segala perbuatan baik dan yang kedua berarti tidak boleh menghilangkan kesempatan berbuat baik.
Hari jumat adalah disepakati umat baik berbuat sedekah kepada orang lain. Ada juga hal istimewa untuk diri sendiri dengan memberikan sedekah untuk diri sendiri seperti sabda Rasulullah saw. :
قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إلا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَمَا سُرِقَ مِنهُ لَهُ صَدَقَةً، وَلا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إلا كَانَ لَهُ صَدَقَةً)). رواه مسلم.
“Tiada seorang muslim menanam sesuatu, maka buahnya dimakan orang lain melainkan pasti jadi sedekah untuknya. Bila buah itu dicuri orang, maka itu juga sedekah untuk orang menanamnya, dan bila pohon dan buahnya dirusak orang maka itu sedekah bagi yang menanamnya.”
Marilah kita tanamkan perbuatan baik walau itu bukan pohon maka Allah akan mengurusi sedekah-sedekah kita. Selamat melaksanakan ibadah Jumat yang penuh dengan amalan.