SUMPAH PEMUDA, BERCERMIN DARI PEMUDA KAHFI YANG TEGUH MEMPERTAHANKAN KEIMANAN

Pemuda adalah pencipta sejarah. Pemuda Zaman Now harus menciptakan sejarahnya sendiri untuk Indonesia.Pertama : Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.Kedua : Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Dalam surat al-Kahfi, Allâh Azza wa Jalla menyampaikan salah satu kisah kehidupan masa lalu. Yakni yang dikenal dengan ashhâbul-kahfi, yaitu para pemuda penghuni goa, yang dikisahkan secara global. Dalam sebuah keterangan disebutkan, bahwa mereka memeluk agama Nabi ‘Isa bin Maryam. Akan tetapi, al-Hâfizh Ibnu Katsir rahimahullah merajihkan, bahwa pemuda-pemuda itu hidup sebelum perkembangan millah Nashraniyah. Seandainya mereka memeluk agama Nashrani, tentu para pendeta Yahudi tidak memiliki data tentang mereka. Sedangkan peristiwa ashhâbul-kahfi, merupakan tema yang dikemukakan oleh Yahudi kepada kaum Quraisy untuk “menguji” kebenaran kenabian Rasûlullâh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , selain pertanyaan tentang Dzul-Qarnain dan roh. Ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut sudah terbukukan dalam kitab-kitab ahli kitab, dan terjadi sebelum kemunculan agama Nashrani. Wallahu a’lam. Al-Kahfi, artinya sebuah gua di gunung, dan menjadi tempat pelarian para pemuda tersebut. Allâh berfirman: إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. [Al-Kahfi/18:10] Allâh Azza wa Jalla mengabarkan bahwa mereka adalah para pemuda yang lari untuk menyelamatkan keimanan mereka dari kaum mereka yang sudah terjerat oleh kesyirikan dan pengingkaran terhadap hari kebangkitan, supaya fitnah itu tidak menimpa mereka. Mereka mengungsi ke sebuah goa yang berada di gunung. Ketika memasuki gua tersebut, mereka berdoa kepada Allâh memohon rahmat dan belas-kasih-Nya. Dikatakan oleh Syaikh Asy-Syinqithi rahimahullah, bahwa permohonan mereka tersebut merupakan doa yang agung dan mencakup seluruh kebaikan. Dari doa para pemuda itu, terdapat satu sisi yang ditekankan oleh Syaikh as-Sa’di rahimahullah, yakni, mereka telah menggabungkan atau memadukan antara (usaha yaitu) lari dari fitnah dengan menuju ke suatu tempat yang bisa menjadi persembunyian, (dipadukan) dengan ketundukan dan permintaan kepada Allâh agar dimudahkan urusannya, dan tidak menyandarkan urusan-urusan kepada diri mereka sendiri dan kepada sesama makhluk lainnya. Tentang jadi diri para pemuda tersebut, Allâh Azza wa Jalla berfirman: إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. [Al-Kahfi/18:13] Allâh Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan, mereka adalah sekumpulan pemuda yang menerima kebenaran dan lebih lurus jalannya daripada generasi tua dari kalangan mereka, yang justru menentang dan bergelimang dengan agama yang batil. Para pemuda tersebut hanya beriman kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala semata, tidak seperti kaum mereka. Maka, Allâh Subhanahu wa Ta’ala mensyukuri keimanan mereka, dan kemudian menambahkan hidayah atas diri mereka. Maksudnya, disebabkan hidayah kepada keimanan, maka Allâh Azza wa Jalla menambahkan petunjuk kepada mereka, yakni berupa ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Sebagaimana firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala , yang artinya, “Dan Allâh akan menambahi petunjuk kepada mereka yang telah mendapatkan petunjuk. [Maryam/19:76].
Ikut Kemeriahan HUT RI ke 74, Kompak Lapak dan Lazdai Support Program KKN Mahasiswa UIN Radin Intan Lampung

Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) merupakan hajatan besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Hari bersejarah yang selalu diperingati setiap tanggal 17 Agustus dan menjadi hari libur nasional ini merupakan hari dimana rakyat Indonesia menyatakan diri menjadi negara yang merdeka dari jajahan negara lain dengan ditandai pembacaan teks proklamasi kemerdekaan RI oleh Ir. Soekarno di Jakarta tepat 74 tahun silam. Pesta rakyat ini diselenggarakan hampir di semua wilayah Indonesia dengan beragam kegiatan dan lomba-lomba sesuai dengan kreativitas masing-masing tempat.Tak terkecuali di dusun Talang Ogan, pekon Sidomulyo, kecamatan Air Naningan Tanggamus, masyarakat bersuka cita mengisi perayaan hari kemerdekaan dengan beragam kegiatan. Tak ingin kehilangan moment, kelompok mahasiswa KKN 243 dari kampus UIN RIL yang mendapat lokasi pengabdian di sana turut memeriahkan acara dari mulai kegiatan sosial hingga keagamaan hari ini (17/8/2019). Andri (Mahasiswa UIN) yang menjadi ketua kelompok mahasiswa KKN disana menceritakan berbagai kegiatan yang mereka lakukan dalam mengisi hari kemerdekaan. “Kami mahasiswa KKN UIN RIL ada 13 orang yang mengabdi di pekon ini, moment ini kami manfaatkan sebagai ajang untuk mempererat kekeluargaan dengan warga dan sekaligus memberikan kesan baik dan positif kepada mereka, karna 2 pekan lagi pengabdian kami selesai. Untuk itu kami bikin beberapa kegiatan, dari lomba-lomba, kegiatan sosial dan juga keagamaan. Makanya kami menghubungi mas Nurul dari LAZDAI untuk support program kami. Ternyata mas Nurul antusias dan malah mengajak komunitas Kompak Lapak untuk ikut support.Kami minta support al-qur’an dan iqro untuk kegiatan keagamaan masyarakat, ternyata malah dibawain lebih banyak. Ada iqro, al-qur’an, perlengkapan ibadah, jilbab dan pakaian layak pakai juga. Kami sangat berterima kasih kepada Lazdai dan Kompak Lapak yang sudah mensupport program kami. Semoga bisa terus bersinergi dalam program yang lain,” tutur Andri. Kondisi jalan yang dilalui untuk menuju kesana sudah bagus, namun untuk masuk sampai ke dalam tidak bisa menggunakan mobil, sepeda motor biasa pun belum tentu kuat melalui jalur sempit yang menanjak dan berbatu besar, masyarakat menggunakan motor trill untuk kendaraan sehari-hari. Melihat kondisi medan yang cukup sulit untuk menuju kesana, Fitri dari tim Lazdai merasa sangat senang bisa membantu masyarakat disana. “Saya sangat senang bisa berkunjung kesini, melihat kondisi masyarakat di sini. Kali ini cuma bisa bawa al-qur’an, semoga nanti bisa bawa yang lain yang dibutuhkan warga. Karna waktu sudah sore, kami titipkan bantuan kepada mahasiswa KKN disini, semoga bisa bermanfaat untuk warga. Ya selamat hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Merdeka, merdeka..!,” tutup Fitri.
Peringati HUT RI ke 74, Ini Pesan Direktur LAZDAI Untuk Generasi Muda

Lazdai Peduli – Bulan Agustus merupakan salah satu bulan yang penuh sejarah bagi rebuplik Indonesia, pasalnya pada pertengahan bulan ini tepatnya hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 11.30 wib rakyat Indonesia yang diwakili oleh Ir. Soekarno menyatakan diri sebagai sebuah Negara yang merdeka, dengan pembacaan teks Proklamasi secara resmi oleh Ir. Soekarno. Peristiwa yang diawali dari menyerahnya Negara Jepang kepada Amerika Serikat dan sekutu sebagai akibat dari bom atom yang dijatuhkan Amerika di kota Hiroshima pada tanggal 6 agustus dan Nagasaki Jepang pada tanggal 9 agustus 1945 membuat moral dan semangat tentara jepang menurun di seluruh dunia. Melihat kondisi yang demikian, tekad dan semangat para pemuda Indonesia semakin bergejolak untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia. Atas inisiatif para pemuda yang terus mendesak inilah akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi yang ditulisnya sendiri dan kemudian diketik oleh Sayuti Melik serta ditanda tangani oleh Ir. Soekarno dan DRS. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Melihat sejarah para pemuda Indonesia yang gemilang, direktur Lazdai bapak H. Yusuf Effendi, SE memberikan pesan kepada anak muda masa kini agar para pemuda menjadi generasi yang tangguh, karena merekalah harapan Bangsa kedepannya. “Perjuangan belum selesai, perbaiki diri, benahi mental. Ubah paradigma berfikir, jangan jadi generasi cengeng. Bangsa ini membutuhkan anak muda yang unggul dan bermoral tuk Indonesia maju dan berjaya. M E R D E K A. . . ! ! !,” kata Yusuf di laman media sosialnya.
